Jumat, 12 Februari 2010

Indonesia dan industri musik


Bismillah hirrahman nirrohiim..

Sangat tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami degradasi hampir disemua bidang , mulai bidang ekonomi, politik, budaya, hingga norma luhur bangsa.

Penurunan di bidang ekonomi merupakan pukulan yang sangat telak bagi bangsa ini, yang pada akhirnya menimbulkan efek domino menyebabkan bangsa ini tidak lagi mementingkan siapa saudara dan yang penting perut sendiri kenyang.

Namun bukannya para pemimpin bangsa ini tertidur dan tidak perduli terhadap situasi negara, karena saya yakin beliau-beliau juga berpikir keras mencari cara bagaimana agar bangsa ini bisa pulih dan bisa hidup tenang.

Sejak "Krismon" (Krisis Moneter) melanda dunia, tidak sedikit industri di Indonesia yang gulung tikar terutama industri mikro yang rentan terhadap situasi makro ekonomi. Hingga saat ini sepertinya Industri milik anak negeri seakan-akan tertidur lelap hampir tidak bernafas.

Akan tetapi tanpa kita sadari, ternyata ada satu industri yang perlahan-lahan tumbuh dan berkembang. Industri tersebut adalah industri musik.

Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa belakangan ini seniman-seniman dan pelaku dunia musik semakin gencar menelurkan maha karya-nya sehingga semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Banyak sekali warna-warna baru di dunia industri musik yang tentunya memiliki nilai jual yang tidak bisa dibilang murah. Bahkan tidak sedikit penyanyi maupun grup musik yang eksistensinya berkibar hingga ke negeri tetangga seperti Malaysia, Singapura, hingga Filipina yang notabene merupakan negara di Asia Tenggara yang industri musiknya sudah jauh lebih maju dari Indonesia.

Bahkan fakta yang ada saat ini menunjukkan bahwa musik-musik Indonesia merajai tingkat tangga lagu di negeri Jiran dan Singapura.

Sebenarnya perkembangan pangsa pasar industri musik Indonesia hingga ke negara-negara Asia Tenggara dan negara Asia lainnya telah dapat ditebak sejak lama, hal ini se-iring dengan semakin banyaknya rakyat Indonesia yang mengadu nasib di negara-negara Asia sebagai TKI/TKW.

Mereka berangkat dengan mengusung musik-musik hasil karya seniman Indonesia dan memperdengarkannya ke telinga masyarakat di negara tempatnya bekerja sehingga hal tersebut menstimulus masyarakat disana untuk mencintai musik Indonesia.

Jika saja pemerintah lebih jeli untuk mengelola industri musik dengan baik, saya yakin industri ini akan mampu memulihkan perekonomian Indonesia dan membangunkan sektor industri lain yang saat ini sedang enggan untuk mengangkat lengannya dan berteriak Majuuuu !!!!!





NB.
oleh karena saat ini marak sekali pihak-pihak
yang menggugat karya-karya dan pendapat-pendapat
yang di posting di internet,

maka saya bermaksud menyampaikan bahwa :
tulisan saya ini tidak bermaksud untuk
mendiskreditkan pihak siapapun atau manapun
dan tidak hendak melecehkan pihak siapapun dan atau manapun
jika terdapat tulisan yang dinilai mendiskreditkan atau melecehkan pihak lain,
maka,
saya meminta maaf sebelumnya
karena
tulisan ini merupakan murni hasil telaah pribadi saya
tanpa ada maksud menyerang pihak-pihak tertentu.

Wassalam-

Jumat, 05 Februari 2010

Tugas 2

Rossa was trying out a new job as a singer outside activities. It is not far from the world of music because she is trying to be a producer of religious album titled The Penciptaku Volume II.

The album was released by 512 Productions, a record label she founded with a friend. Filler album is not just any singer, because they are the players rated soap opera which has the potential for singing. They are Intan Nuraini, Revalina S. Temat, Asmirandah, Melanie Putria, and several other singers. According to Rossa, this is one of the steps taken to help regeneration in Indonesia's music. Besides, this business is more profitable because the artists name was already known to the public so much easier promotion.

Rossa also revealed, all the artists under the label will launch their career from zero. She hopes that everyone can be seriously pursue these new areas. It takes struggle, but Rossa was able to transmit her spirits because she felt had the experience before it became popular as now.



====Terjemahannya======

Rossa tengah menjajal pekerjaan baru diluar aktifitasnya sebagai penyanyi. Memang tidak jauh dari dunia musik karena mencoba jadi produser album religi bertajuk Sang Penciptaku Volume II.

Album tersebut dirilis oleh 512 Production, sebuah label rekaman yang didirikannya bersama seorang teman. Pengisi albumnya bukan sembarang penyanyi, karena mereka adalah para pemain sinetron yang dinilai berpotensi di bidang tarik suara. Mereka adalah Intan Nuraini, Revalina S. Temat, Asmirandah, Melanie Putria, dan beberapa penyanyi lainnya. Menurut Rossa, ini merupakan salah satu langkah yang ditempuhnya untuk membantu regenerasi di bidang musik. Disamping itu, secara bisnis hal ini lebih menguntungkan karena nama artis-artis itu sudah dikenal publik sehingga promosinya lebih mudah.

Rossa juga mengungkapkan, semua artis di bawah labelnya itu akan memulai karir di bidang tarik suara dari nol. Dia berharap agar semuanya serius menekuni bidang barunya tersebut. Memang butuh perjuangan berat, tapi Rossa merasa bisa menularkan semangatnya karena dirinya merasa punya pengalaman sebelum menjadi populer seperti sekarang.